Jakarta- Setelah sukses menggelar pelatihan pendamping PPH (Proses Produk Halal) Batch I, WHCNU (World Halal Centre Nahdlatul Ulama) kembali mengadakan pelatihan yang serupa pada tanggal 25-28 Maret 2022 lalu. Hal ini bertujuan untuk menyongsong 10 juta sertifikasi halal bagi pelaku usaha dari BPJPH, Kementerian Agama RI.
Menurut Ketua WHCNU, KH. Muslich Ramelan total ada sekitar 214 peserta yang mengikuti via daring pelatihan pendamping PPH batch II kemarin. Jumlah pesertanya dua kali lipat lebih banyak dari pelatihan batch I yang sudah pernah diadakan. Ini menandakan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk mengetahui dan berpartisipasi dalam program sertifikasi halal tersebut, yang nanti akan menjadi kewajiban semua pelaku usaha di masa yang akan datang.
Pada acara pembukaan pelatihan, hadir pula ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta, KH. Syamsul Ma’arif untuk memberikan arahan dan membuka secara resmi pelatihan pendamping PPH dengan membaca basmallah. KH. Syamsul Ma’arif juga mengungkapkan sangat bangga kepada WHCNU dan para peserta atas semangatnya dalam merespon kebijakan baik dari pemerintah. Ia juga berharap kepada semua peserta agar nantinya dapat membantu para usaha mikro kecil di sekitar untuk pengurusan sertifikasi halal. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas produk dan memberikan rasa nyaman, baik bagi konsumen maupun UMK itu sendiri.
Diketahui, dalam pelatihan pendamping PPH batch II ini, WHCNU menggunakan dua metode pelatihan, yakni Synchronous Learning dan Asynchronous Learning yang sama-sama dilakukan secara daring. Metode asynchronous learning ini digunakan untuk memberikan materi-materi pelatihan. Dalam hal ini WHCNU bekerjasama dengan platform edukasi “Jagoapa” untuk membuat video-video dan post test pelatihan yang bisa ditonton dan dikerjakan oleh para peserta dari pagi sampai malam hari.
Jadi dengan metode asynchronous learning, para peserta bisa dengan fleksibel belajar mandiri dengan video yang sudah disiapkan. Setelah diberi beberapa materi pelatihan yang ada di video pembelajaran, tiap malamnya trainer-trainer WHCNU menggunakan metode synchronous learning membuka diskusi via zoom bersama para peserta. Hal ini dilakukan agar para peserta bisa lebih jelas dan paham dengan materi yang disampaikan sebelumnya.
Adapun materi-materi yang ada dalam pelatihan pendamping PPH di antaranya adalah dasar hukum mengenai penyelenggaraan jaminan produk halal, ketentuan syariat mengenai kehalalan dan keharaman, pengetahuan bahan kritis dan positif list, wawasan mengenai proses produk halal, tata cara pendaftaran sertifikat halal dan pengetahuan umum mengenai Usaha Mikro Kecil Menengah.
Peserta yang mengikuti pelatihan pendamping PPH ini tidak hanya berasal dari Jabodetabek, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah saja. Tetapi hampir dari daerah seluruh Indonesia, seperti dari Jambi, Padang, Sumatera Selatan, Malang, Madura, NTB, Maluku, Kendari, Sorong dan Jayapura Papua. Rencananya, WHCNU sebagai mitra BPJPH, kedepan akan terus menggelar pelatihan pendamping PPH di tiap bulannya guna mempercepat sosialisasi dan pendampingan sertifikasi halal ke seluruh Indonesia.