Pelopori Ekosistem Halal, Pendamping PPH WHCNU Dampingi UMKM Lintas Kota di Jawa Timur

Jakarta (15/12/22) – Demi menyukseskan program percepatan sertifikasi produk halal, pendamping Word Halal Centre Nahdlatul Ulama (WHCNU) rela mendampingi para UMKM lintas kota dan kabupaten.

Salah satunya adalah Pendamping PPH asal Trenggalek Jawa Timur, Muhammad Isnan ini. Ia rela mendampingi para pelaku usaha di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur, seperti Kediri, Nganjuk, Jombang, Tulungagung, dan Blitar.

Hal itu dimaksudkan agar para pelaku usaha khususnya UMKM segera terfasilitasi untuk mendapatkan sertifikat halal untuk produk makanan dan minuman yang diproduksi mereka.

Pria yang akrab disapa Isnan tersebut mengatakan tidak mudah untuk mendampingi para pelaku usaha. Bahkan, menurutnya tidak sedikit para pelaku usaha yang belum sadar bagaimana pentingnya sertifikasi halal untuk produk mereka.

“Awalnya mereka kurang antusias untuk mengajukan sertifikasi produknya. Apalagi selama ini, para pelaku usaha masih menganggap ribet untuk mengurus sertifikat halal,” ungkapnya.

Namun, dengan kegigihan dalam penyadaran para pelaku usaha terhadap pentingnya sertifikasi ini, akhirnya ia berhasil mendampingi puluhan pelaku usaha.

Bahkan, pendamping WHCNU ini berhasil masuk ke dalam komunitas, salah satunya adalah komunitas peternak lebah di Kediri Raya. Menurutnya cukup sulit untuk melakukan sosialisasi ini kepada mereka.

“Kebanyakan, peternak lebah itu kan menganggap kalau madu ya sudah pasti halal. Jadi, mereka seakan tidak butuh sertifikat halal. Setelah kita jelaskan pentingnya penjagaan proses produksi madu agar tetap halal terus menerus ya akhirnya mereka mulai sadar dan malah minta didampingi semua,” jelasnya.

Ketua Komunitas Peternak Lebah Zeni Irfan, mengungkapkan terima kasih kepada pendamping PPH WHCNU yang telah membantu menyadarkan para peternak lebah terhadap pentingnya sertifikasi halal dan cara mendapatkannya.

“Kami tentu mengucapkan terima kasih banyak kepada Mas Isnan, yang mendampingi kami dari awal. Akhirnya para peternak lebah sadar pentingnya sertifikasi halal, baik dalam hal menjamin kualitas maupun untuk pemasaran produk madu kami,” tandasnya.

“Selain itu, kebanyakan para peternak lebah ini kan cukup tua, ya bisa dibilang banyak yang gaptek. Jadi perlu didampingi betul pengajuannya secara online. Rata-rata mereka tidak bisa, perlu didampingi langkah demi langkah pengajuannya,” lanjur Irfan.

Dijelaskan, Isnan sampai saat ini sudah mendampingi 70 UMKM. Setengah lebih dari jumlah tersebut berasal dari komunitas peternak lebah yang telah mengajukan sertifikasi halal untuk produk yang dimilikinya. Diketahui, sebagian besar sudah terbit dan beberapa masih proses sidang fatwa.*

Open chat
1
Halo...
Ada yang bisa dibantu?