Minimnya Nilai Ekspor Produk Halal Indonesia

Jakarta (21/3/2023) – Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang terbuka luas terhadap kontribusi ekspor produk halal. Sementara saat ini RI masih menjadi sasaran ekspor dari negara-negara muslim dunia.

Data dari State of Global Islamic Economy Report 2022 menunjukkan nilai ekspor produk makanan halal Indonesia hingga April 2022 masih sebesar Rp 119 triliun sementara impor dari negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) mencapai Rp 1.630 triliun. Kemudian untuk produk mode fashion, nilai ekspor nasional hanya mencapai Rp 6 triliun dan impor dari negara OKI sebesar Rp 268 triliun.

Produk farmasi juga tak kalah besar, nilai impor negara OKI mencapai Rp 390 triliun, sedangkan ekspor Indonesia senilai Rp 1,3 triliun. Terakhir adalah produk kosmetik halal. Nilai ekspor Indonesia mencapai Rp 7 triliun dan impor dari negara OKI mencapai Rp 123 triliun.

“Terdapat gap yang besar antara nilai ekspor produk halal nasional dengan nilai impor produk halal negara-negara OKI ke dalam negeri,” ujar Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Maqin Q Norhadi dalam keterangan resminya, Minggu (23/10/2022).

Maqin menjelaskan, LPEI melalui divisi bisnis syariah berkomitmen memberikan kontribusi terbaik dalam meningkatkan porsi nilai ekspor produk halal Indonesia. Dengan beragam layanan finansial dan non finansial, LPEI akan memberikan pelatihan dan pembinaan kepada pelaku UKM calon eksportir produk halal serta membantu perluasan akses pasar bagi UKM berorientasi ekspor halal.

“Ini sebagai dukungan LPEI juga untuk Masyarakat Ekonomi Syariah yang selama 22 tahun terus konsisten membangun sinergi dan kemitraan di antara perorangan dan lembaga agar terlibat aktif mendorong perkembangan aktivitas ekonomi syariah nasional,” ucapnya.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan potensi ceruk pasar sebesar halal diharapkan bisa meningkatkan pengembangan ekonomi. Disamping potensi sebesar itu dapat mendukung produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Indonesia dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia ini dengan meningkatkan ekspor produk halal yang saat ini baru berkisar 3,8% dari total pasar halal dunia. Memang tidak semua negara bisa menjadi tujuan ekspor. Oleh karenanya, negara tujuan ekspor produk halal dari Indonesia difokuskan dalam tiga jenis golongan produk, yakni: produk makanan dan minuman, produk farmasi dan kosmetik serta produk fesyen.

Terdapat 16 negara yang memenuhi kriteria sebagai negara potensial tujuan ekspor produk-produk halal dari Indonesia yaitu: China, Perancis, Italia, Spanyol, Rusia, India, Kanada, Arab Saudi, Malaysia, Thailand, Turki, Filipina, Bangladesh, Nigeria, Kenya dan Kamboja.

Dari 16 negara potensial tujuan ekspor tersebut terdapat rincian berdasarkan 3 jenis golongan produk halal. Untuk potensi produk makanan dan minuman halal terdapat 12 negara yaitu China, Perancis, Kanada, Arab Saudi, Malaysia, Thailand, Turki, Filipina, Bangladesh, Nigeria, Kenya dan Kamboja.

Untuk potensi produk farmasi dan kosmetik terdapat 6 negara yaitu China, Italia, Spanyol, India, Filipina, dan Nigeria. Untuk potensi produk tekstil dan fesyen terdapat 4 negara yaitu China, Rusia, India, dan Bangladesh.

Open chat
1
Halo...
Ada yang bisa dibantu?