Gudang Digital Dorong Rantai Pasok Produk Halal

Demi mempercepat pertumbuhan dan terbentuknya ekosistem industri halal di Indonesia, beberapa perusahaan teknologi super enabler melakukan berbagai upaya kerjasama. Kerjasama ini berbentuk penyediaan solusi logistik dan gudang digital pintar yang terintegrasi dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Salah satu tujuannya untuk memperkuat rantai pasok produk halal (halal supply chain).Sinergitas antara produsen dan rantai pasok ini merupakan bagian dari upaya dalam mendukung Indonesia menjadi Pusat Produsen Halal Dunia pada 2024 mendatang.


Sejak 2017, Shipper salah satu perusahaan yang telah menemani UMKM berjuang dengan memberikan solusi dalam bidang logistik dan pergudangan pintar. Shipper menyediakan solusi logistik terintegrasi untuk berbagai skala usaha dengan pelayanan dari hulu ke hilir (end-to-end).  Komitmen Shipper senantiasa mendukung upaya-upaya pemerintah untuk mewujudkan Ekosistem Logistik Nasional yang lebih efisien.

Shipper berkomitmen dalam mendukung penerapan ketertelusuran halal (halal traceability) untuk mempercepat rantai pasok produk halal. Pihaknya menangkap potensi pasar produk halal global yang besar.

Shipper memastikan pelaksanaan pergudangan dan logistik yang memisahkan produk halal dengan produk non-halal atau belum bersertifikasi halal. Pemisahan dilakukan dalam setiap proses mulai dari hulu ke hilir sesuai dengan standar halal Indonesia (HAS 23000) dan prinsip ketertelusuran halal (halal traceability). Hal ini untuk memperkuat rantai pasok halal Indonesia.

Sertifikasi halal produk menjadi salah satu cara agar pelaku usaha cepat naik kelas dan produknya memiliki daya saing sehingga dapat memperluas akses pasar baik domestik maupun luar negeri. Proses sertifikasi halal yang diajukan pelaku industri akan menjadi lebih cepat dan mudah dengan fasilitas pergudangan dan logistik yang sudah menerapkan standar halal.


Menanggapi pentingnya sertifikasi halal, Faizal Kuraesin, Senior Vice President B2B Fulfillment Shipper menyatakan, Shipper menyediakan total 10.000 m2 gudang di enam lokasi yaitu Medan, Palembang, Tangerang, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Pergudangan ini untuk memfasilitasi pelaku industri yang memiliki produk untuk disimpan dan didistribusikan sesuai dengan standar halal.

“Pelaku industri tidak perlu membangun gudang sendiri dan mensertifikasi gudang tersebut untuk mendapat sertifikasi halal. Mereka juga dapat mengetahui seluruh aktivitas pergudangan dan logistik secara real-time dengan teknologi Shipper,” ujarnya. (*)

Open chat
1
Halo...
Ada yang bisa dibantu?